Selamat Datang di MediaNagaNews.Com ➤ Konsisten - Menyuarakan - Berkomitmen ➤ Semua Wartawan MediaNagaNews.Com dilengkapi dengan ID Card Wartawan.

Pelaku Pembobol Rumah Disebut Sebagai Kawanan Becak Hantu di Kota Medan, Berhasil Terungkap Dari Rekaman CCTV


MEDIANAGANEWS.COM, MEDAN - Kapolda Sumut Irjen Pol Drs RZ Panca Putra Simanjuntak M.Si melalui Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi SIK SH mengatakan, bahwa salah satu komplotan becak hantu yang aksinya meresahkan masyarakat di Kota Medan berhasil ditangkap Tim Resmob Jatanras Polda Sumatera Utara (Poldasu).


Adapun pelaku yang berhasil ditangkap tersebut diketahui berinisial RS (31) tukang botot warga Jalan Elang II, Perumnas Mandala, Kecamatan Medan Denai, Sumut.



"Pelaku ditangkap personel Resmob Jatanras Dit Reskrimum Polda Sumut saat berada di rumahnya," kata Kabid Humas.


Mengetahui hal tersebut, awak Media yang berasal dari tim Forum Wartawan Poldasu (FWP) langsung terjun ke lokasi guna menelusuri dan memastikan kejadian yang sebenarnya, Senin (22/11/2021), sekira pukul 15.18 WIB.


Alhasil awak media ini pun berhasil mewawancarai Keluarga Tersangka (Tsk) yang berinisial RS. Sesampainya di rumah kediaman orang tua Tsk yang beralamat di Jalan Elang II Perumnas Mandala No.62, Kecamatan Medan Denai, awak media langsung bertemu dengan kedua orang tua Tsk bersama dengan istri Tsk.


Keluarga mengatakan bahwa benar RS (31) ditangkap oleh jajaran petugas Reskrim Polda Sumut dalam kasus yang diduga sebagai pelaku tindak pidana kriminal pembongkaran rumah dengan menggunakan modus becak barang botot yang disebut-sebut sebagai Becak Hantu.



"Ya betul suami saya ditangkap polisi Polda Sumut dari rumah kontrakan kami pada hari Rabu (17/11/2021) sekira pukul 01.00 WIB. Suami saya ditangkap polisi berjumlah delapan (8) orang. Pada waktu itu dua (2) orang polisi mengetuk rumah dan 6 orang lagi menunggu diluar depan rumah. Suami saya (RS) dibawa polisi bersama dengan becak barang kami yang katanya digunakan suami saya bersama dengan kedua pelaku lainnya pada saat menjalankan aksi itu di jalan Asia Medan," ucap istri RS.


Kemudian ayah kandung RS mengakui bahwa anak nya baru kali ini melakukan aksi tersebut yang diduga terikut-ikut oleh ajakan kedua pelaku lainnya.


"Anak saya itu sebenarnya orang baik bang, pendiam dan lugu. Seumur-umur anak saya baru kali ini berurusan dengan polisi. Anak saya tidak pernah melakukan kriminal, apalagi memakai narkoba, dan minum minuman keras. Kesehariannya anak saya itu kerjanya marbotot secara bergantian dengan mantu saya. Ketika istrinya mendapat giliran marbotot, anak saya itu diam dirumah saja untuk menjaga ke empat (4) anak-anak nya ini. Makanya saya heran kok bisa anak saya itu terlibat kriminal sementara dia tidak pernah keluyuran kemana-mana. Sedangkan gabung-gabung aja di kedai tuak saya ini tidak pernah sejarahnya anak saya itu mau bergabung. Yang iya nya anak saya itu bang hanya Terikut-ikut oleh ajakan kedua pelaku lainnya yang bernama Imang dan Tulus," ungkap Ayah kandung RS dikediamannya tersebut.


Selain itu, ibu kandung dari RS juga ikut angkat bicara. Ibu RS yang sudah ujur usia ini juga mengatakan bahwa anaknya tersebut tidaklah begitu mau melakukan tindak pidana kriminal, berharap polisi bisa lebih cermat dalam menangani kasus ini.


"Saya berharap bang, pak polisi bisa lebih prihatin dalam mengurusi kasus anak saya ini. Anak saya itu cuma sebagai tumbal bang terikut ajakan 2 orang lagi itu. Kenapa cuma anak saya saja yang ditangkap, sementara 2 orang lagi pelaku itu tidak ikut ditangkap. Padahal 2 orang itu lah yang jelas-jelas melakukan aksi pencurian tersebut. Anak saya itu cuma menunggu di becak. Karena merasa tak bersalah anak saya tidak lari kemana-mana. Dia tetap dirumahnya. Bisa aja kan bang anak saya itu lari (sporing), ini kan tidak, anak saya ketika saat ditangkap tidak melawan (koperatif)," harap Ibu kandung RS sambil menangis.



Setelah itu, awak media melanjutkan penelusuran terkait kasus ini ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Adapun TKP terletak di Jalan Asia masuk Jalan Lamlo No.17 Kel.Sei Rengas 1, Kec.Medan Kota.


Pada saat berada di lokasi, rumah kejadian perkara tersebut tampak kosong dan tidak berpenghuni. Tak sampai disitu awak media ini berupaya untuk menelusuri lebih lanjut kejadian yang sebenarnya. Alhasil awak media ini menemukan warga sekitar untuk diwawancarai, Senin (22/11/2021), sekira pukul 17.22 WIB.


Saat diwawancarai oleh awak media ini, warga sekitar membenarkan kejadian tersebut. Adapun berbagai keterangan yang berhasil dihimpun berdasarkan hasil liputan langsung di TKP, yakni diantaranya berasal dari keterangan warga yang tepat bertetangga dengan rumah yang dibongkar.


"Iya bang betul kemarin rumah sebelah ini dibongkar oleh kawanan pelaku pencurian yang beranggotakan 3 orang pelaku dan sudah ditangani oleh pihak Polda," kata warga tetangga sebelah etnis Tionghoa yang tidak mau disebut namanya itu.


Selain itu awak media yang juga merupakan tim pemburu berita yang mengorganisir diri di FWP ini juga telah berhasil mendapat sejumlah keterangan hasil liputan yang dihimpun di TKP yakni langsung dari petugas keamanan lingkungan setempat yang bernama Cardo Tobing.


"Benar hari itu tepatnya kurang lebih 2 Minggu yang silam telah terjadi kejadian pembongkaran rumah di daerah ini. Pelakunya ada 3 orang, aksi mereka terekam CCTV yang berasal dari depan rumah yang dibongkar oleh para kawanan pelaku itu," kata Cardo Tobing.


Kemudian petugas keamanan lingkungan sekitar tersebut menambahkan kejelasannya untuk sebagai kronologis kejadian singkat.


"Kejadian itu berawal terjadi pada hari Minggu (14/11/2021), pukul 20.15 WIB malam bang. Pada saat kejadian situasi disini itu hujan deras. Tampak 2 orang pelaku memasuki rumah/ruko tersebut. Namun ke 2 pelaku gak sempat masuk kedalam rumah hanya sebatas garasi rumah tersebut. Pemilik rumah sudah lama tidak menempati rumah, sekitar 2 tahun tidak lagi tinggal dirumah itu bang. Rumah nya banyak ada di Palembang dan Jakarta. Sebelumnya biasa bapak itu selaku pemilik rumah sering berolah raga sore hari mondar mandir disekitar lingkungan ini. Cuman belakangan ini lama sudah tak nampak, dan tidak ada pemberitahuan sama kita kalau bapak itu sudah pindah. Kita selaku petugas keamanan lingkungan sini sangat menyayangkan hal itu, kenapa tidak ada pemberitahuan sama kita bahwa sudah pindah. Terakhir kek gini kan jadi ribut," jelas Cardo Tobing menambahkan.


Setelah itu, awak media ini langsung bergegas menuju Poldasu guna mendapatkan keterangan lebih lanjut kepada pihak intansi terkait dalam menangani kasus perkara ini.


Sesampai di Mapoldasu, awak media FWP ini mencoba untuk menemui Kasubdit III Jatanras bagian Kriminal Umum yang dijabat oleh Kompol Revi Nurvelani. Namun awak media tidak sempat bertemu, akan tetapi komunikasi berlanjut melalui kontak seluler hasil chatingan berjenis WhatsApp.



"Ijin bang kami ceritakan kronologisnya, Perihal viralnya aksi becak hantu yang di unggah di media sosial. Yang beraksi membobol rumah/ruko kosong dengan mencuri barang yang berada di rumah atau ruko kosong tersebut.


Dengan baket bermodalkan video dari media sosial tersebut, kami melakukan lidik dan melakukan baket terkait tersebut.


Dari hasil lidik berhasil kita amankan, RS 31 Thn, Pekerjaan Botot, Alamat : Jl. Elang II No 55 Mandala Medan Denai.


Yang bersangkutan merupakan pemilik becak dan yang membawa becak pada saat beraksi sesuai dengan rekaman yang berada di media sosial.


Dari hasil giat tersebut, berhasil kita amankan dari pelaku berupa :


- 2 Unit Becak yang digunakan melakukan aksi.


- 1 Unit R2 Yamaha Mio diduga hasil tindak pidana milik salah satu pelaku.


Demikian bang," ungkap Kasubdit III Jatanras/Umum Poldasu, Kompol Revi Nurvelani melalui pesan singkat WA nya, Senin (22/11/2021), pukul 22.04 WIB.


Selain itu terkait 2 pelaku lainnya, pihak Jatanras Poldasu menegaskan akan terus mengejar para pelaku lainnya tersebut.


"Siap bang, kami masih berupaya dan berusaha mengembangkan sehingga sempurnalah tugas ini," pungkas Kompol Revi Nurvelani mengakhiri. (Rio-PR)