Selamat Datang di MediaNagaNews.Com ➤ Konsisten - Menyuarakan - Berkomitmen ➤ Semua Wartawan MediaNagaNews.Com dilengkapi dengan ID Card Wartawan.

Peringati Tahun Baru Islam 1445 H dan HUT RI Ke-78, Majelis Misbahul Muslimin Ajak Umat Bersatu Tolak Politik Identitas


MEDIANAGANEWS.COM, MEDAN - Dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1445 Hijriah dan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-78, Majelis Misbahul Muslimin Sumatera Utara (Sumut) menggelar Salat Tasbih, Zikir dan Tabligh Akbar, dengan tema, 'Mari Jadikan Masjid Menjadi Pemersatu Ummat Untuk Menjaga Keutuhan Bangsa di Negara Kesatuan Republik Indonesia', di Masjid Raya Miftahul Iman, Jalan Panglima Denai/Jermal 7 Medan, Minggu (13/8/2023).


Ketua Umum Majelis Misbahul Muslimin Sumut, Ustad Mansyur Daud Lubis mengatakan, kegiatan Salat Tasbih dan Zikir Akbar ini dilaksanakan secara rutin, agar umat ini bersatu serta menolak politik identitas.


"Sebab kita semua memiliki identitas, tetapi jangan jadikan identitas itu untuk menekan dan mengintimidasi seseorang menjadi politik yang identitas. Makanya kami tidak mau menerima politik identitas ini dan kami menyatukan satu persepsi agar ini tidak terjadi di tengah-tengah masyarakat. Apalagi ini menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang," ujarnya kepada wartawan yang hadir usai acara.


Dalam acara tersebut, Ustad Mansyur juga memberikan tausyiahnya kepada para jamaah pengajian ibu-ibu. Dikatakannya, bahwa umat jangan terpecah belah, harus bersatu. Di mana tempatnya?, yakni di masjid. "Di masjidlah kita disatukan dengan ikatan persaudaraan seiman. Dari segala penjuru daerah bisa datang ke masjid dan berkumpul dalam silaturahmi dengan tujuan yang sama, yakni ibadah. Memang tujuan manusia diciptakan agar beribadah kepada Sang Pencipta. Itulah namanya bersatu," katanya.


Ia menyebutkan, bahwa fungsi masjid itu ada empat, yakni tempat ibadah, pusat pendidikan, tempat bermusyawarah dan tempat akad nikah. 


Ia juga berpesan menjelang HUT RI ke-78, mari menjaga kesatuan dan persatuan, karena pesan Nabi Muhammad SAW juga, bahwa cinta Tanah Air itu juga sebagian dari iman. "Oleh sebab itu, sebagai orang-orang beriman cintailah negara ini, jangan terpecah belah, jangan bercerai berai," pesannya.



Sementara itu, Sekretaris Umum Majelis Misbahul Muslimin Sumut, Ustad Junaidi Sirait menambahkan, bahwa ibadah menjadi diri lebih dekat hubungan dengan Allah SWT, tetapi jang juga dilupakan hubungan dengan manusia. 


"Banyak yang menyalahgunakan fungsi masjid dengan mengedepankan kepentingan pribadi. Karena itu kita harapkan, agar Umat Islam kembali ke masjid, memakmurkan masjid, karena masjid ini sebagai wadah persatuan Umat Islam serta bermanfaat bagi bangsa dan negara," harapnya.


Ketua Panitia sekaligus Bendahara Umum Majelis Misbahul Muslimin Sumut, Ustad Yusuf Siregar menyebutkan, acara ini setiap bulan dilakukan dengan tujuan mencerdaskan masyarakat agar lebih paham tentang agama. Apalagi ini Bulan Muharram, yang pahalanya dilipatgandakan. 


Selain itu juga, pihaknya mengimbau agar masjid dijadikan tempat ibadah, bukan untuk kampanye. Karena itu kami ingatkan, agar tidak saling memusuhi walau berbeda pilihan, tetap jaga persatuan. 


"Jamaah yang hadir ada ratusan orang dari lima perwiridan, yaitu Medan Area, Gedung Arca, Letda Sudjono Medan. Inipun banyak yang kita batasi. Sebenarnya banyak yang mau ikut, tetapi kita batasi karena sudah cukup banyak. Nanti pertemuan berikutnya lebih banyak kita lakukan. Dan ini sudah sejak lama kita laksanakan," sebutnya.


Dalam acara itu juga dihadiri, Ustad M Daud Manurung, dalam tausyiahnya berpesan, bahwa setiap melaksanakan kebaikan di Bulan Muharram maka Allah akan membalas kebaikan itu dengan kebaikan lainnya. "Jangan anggap sepele dengan kebaikan. Ketika kita melakukan kebaikan maka Allah bersihkan hati kita dan kitapun jadi terbiasa melakukan kebaikan," katanya.


Ia menuturkan, bahwa kegiatan salah satunya adalah memakmurkan masjid. Dalilnya QS At Taubah ayat 18. "Intinya, orang-orang yang memakmurkan masjid adalah orang-orang yang beriman. Banyak nanti yang imannya tertolak di sisi Allah, karena imannya hanya di bibir saja, apalagi dengan tujuan dan maksud tertentu. Giliran di saat tahun-tahun politik, sibuk dia datang ke masjid dengan menggunakan sorban, padahal sebelumnya tidak pernah," tegasnya mengakhiri. (Rio-PR)