Selamat Datang di MediaNagaNews.Com ➤ Konsisten - Menyuarakan - Berkomitmen ➤ Semua Wartawan MediaNagaNews.Com dilengkapi dengan ID Card Wartawan.

Wow Berdasarkan Hasil Litbang Kompas Pemilih Nasdem Lebih Banyak Memilih Ganjar dan Prabowo Ketimbang Anies


MEDIANAGANEWS.COM, JAKARTA - Perkancahan dunia politik menyongsong tahun 2024 di tanah air kian hari kian semakin menarik perhatian publik. Khususnya dalam pemilihan Presiden Republik Indonesia yang saat ini sudah mulai diperbincangkan. Kali ini Responden Partai Nasdem ternyata lebih banyak yang memilih Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden (Capres) ketimbang Anies Baswedan.


Hal itu terungkap berdasarkan hasil dari jajak pendapat Litbang Kompas yang berlangsung pada 24 September hingga 7 Oktober 2022.


“Dari sisi responden Partai Nasdem, nama Anies Baswedan justru berada di urutan ketiga yang paling banyak dipilih oleh pemilih partai ini dengan raihan elektoral mencapai 15,4 persen,” kata peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu dikutip dari Harian Kompas, Kamis (27/10/2022).


Sementara itu, Ganjar Pranowo justru dipilih oleh 26,9 persen responden pemilih Partai Nasdem. Disusul Prabowo dengan tingkat elektoral 17,3 persen.


Di sisi lain, responden pemilih Partai Nasdem juga menyukai sosok Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.


Andika menjadi tokoh di urutan keempat yang dipilih oleh para responden Partai Nasdem.


“Menariknya Andika Perkasa dalam survei Oktober ini dipilih 7,7 persen pemilih Nasdem sebagai calon presiden,” ujar Wahyu.


Angka itu mengalami kenaikan 5,7 persen dibandingkan survei yang sama pada Juni 2022.


Kala itu, Andika hanya dipilih oleh 2 persen responden pemilih Partai Nasdem.


“Boleh jadi kenaikan nama-nama ini tidak lepas dari bursa calon presiden yang pernah disebutkan dalam Rakernas Partai Nasdem pada 17 Juni 2022,” katanya.


Untuk diketahui, survei ini melibatkan 1.200 responden dengan metode wawancara tatap muka di 34 provinsi.


Responden dipilih secara acak memakai metode sistematis bertingkat.


Dengan metode tersebut kepercayaan publik mencapai 95 persen dan margin of error penelitian kurang lebih 2,8 persen. (KC/MNNC)