MEDIANAGANEWS.COM, MEDAN – Kehadiran Presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo (Jokowi) merupakan suatu momen spesial bagi Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI). Juga menjadi tonggak sejarah baru bagi organisasi yang didirikan pada April 1962 itu. Yang dimana Presiden Jokowi turut membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan pelantikan Dewan Pengurus Pusat (DPP) GAMKI yang dilaksanakan di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).
Jokowi datang bersama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo dan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono. Usai membuka kegiatan GAMKI, Jokowi pun menyempatkan diri untuk menyapa ribuan kader GAMKI yang datang di Lapangan Banteng, Jalan Pengadilan, Sabtu 19 Agustus 2023.
Ketua Umum GAMKI Sahat Martin Philip Sinurat mengucapkan terimakasih kepada Jokowi, karena telah datang untuk membuka langsung raker GAMKI. Serta melantik pengurus DPP GAMKI. Baginya, mantan Wali Kota Solo ini sangat luar biasa. Sebab, walau ia dihujat dan dicaci, Jokowi tidak pernah membalas. Dirinya lebih memilih tetap melangkah untuk lebih maju.
“Beliau (Jokowi) tanpa mengenal lelah, memberikan hati, pikiran, tenaga, dan diri untuk kepentingan rakyat Indonesia. Membangun Indonesia, dari Merauke sampai Sabang, dari Miangas sampai Rote,” kata saat dalam sambutan di depan ribuan kader GAMKI dari seluruh Indonesia.
Menurutnya, hari itu adalah momen yang sangat sentimental. Momen yang menyentuh perasaan. Karena kader GAMKI bisa bertemu langsung dengan orang nomor satu di Tanah Air ini. “Dengan penuh hormat dan kasih, izinkan kami sekali lagi menyampaikan terima kasih kepada Pak Jokowi,” tambahnya.
Pun ia menyebut jika saat ini masa jabatan Jokowi akan berakhir. Sepanjang sembilan tahun ia menjabat, sudah banyak pembangunan yang telah dilakukan. Alhasil, ia meminta agar pemimpin berikutnya akan melanjutkan pembangunan yang telah dilakukan.
“Kami berharap Presiden Indonesia selanjutnya adalah pemimpin yang memiliki nilai-nilai seperti bapak. Yakni pemimpin yang berani, bernyali, inklusif, toleran. Memiliki visi yang jelas dan berani mewujudkannya. Membangun Indonesia sentris, rendah hati, tidak baperan dan tidak otoriter. Itulah ciri-ciri pemimpin yang kami harapkan,” tegasnya.
Sahat juga berharap agar Jokowi dapat memberikan tongkat estafetnya kepada pemimpin yang tepat. Pemimpin yang memiliki visi, berani, dan bernyali. Pemimpin yang dipercaya rakyat dan siap untuk berlari marathon mencapai kemajuan. Juga pemimpin yang benar-benar mendengar suara rakyat. “Mengetahui apa yang menjadi aspirasi rakyat, dan menjalankan keinginan rakyat,” bebernya.
Di kesempatan itu, secara tegas ia sampaikan bahwa GAMKI setia melangkah bersama Jokowi. Serta siap mengikuti arah langka mantan DKI Jakarta itu. “Kemanapun Pak Jokowi melangkah, kami akan berada bersama bapak. Kami yakin, apa yang bapak lakukan saat ini, bukan untuk kepentingan bapak. Melainkan untuk kepentingan kami generasi muda, generasi yang di 2045 nanti, akan menjadi pemimpin,” katanya lagi.
Sementara itu, Jokowi mengatakan, pemimpin kedepan akan sangat menentukan Indonesia menjadi negara maju atau tetap berkembang. Oleh karena itu, ia meminta agar hati-hati memilih pemimpin. “Kepemimpinan dalam 13 tahun itu sangat menentukan. Artinya kepemimpinan nasional di 2024, 2029, 2034 itu sangat menentukan sekali,” katanya.
Ia mengingatkan bahwa di tahun 1970-an, Amerika Latin sudah masuk ke negara berkembang. Namun sampai sekarang negara itu masih jadi negara berkembang. Penyebabnya karena saat diberi peluang untuk melompat tidak digunakan.
“Oleh sebab itu, kita semuanya harus sangat berhati-hati memilih pemimpin. Agar bisa melompatkan kita menjadi negara maju dengan GDP dengan PDP ekonomi yang sesuai dengan standar negara maju,” sebutnya. (Rio-PR)