Selamat Datang di MediaNagaNews.Com ➤ Konsisten - Menyuarakan - Berkomitmen ➤ Semua Wartawan MediaNagaNews.Com dilengkapi dengan ID Card Wartawan.

Pembelian BBM Bersubsidi Jenis Bio Solar Dengan Memakai Jerigen Marak Terjadi di SPBU 14.211.237 Kabanjahe Kabupaten Tanah Karo


MEDIANAGANEWS.COM, TANAH KARO - Penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Bio Solar yang terletak di SPBU 14.211.237 Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Tanah Karo, provinsi Sumatera Utara (Sumut) diduga kuat benar adanya.

Pasalnya saat tim media yang berasal dari berbagai media yang mengorganisir diri di berbagai komunitas media yang bernaung di perkumpulan Wartawan Sinaga Sedunia (WSS) dan Forum Wartawan Berintelektual Indonesia (FWBI) melaksanakan Kontrol Sosial di kawasan daerah Kabanjahe, Tanah Karo, Sumut.


Ketika itu pada saat tim media melintas dan hendak bermaksud akan mengisi BBM subsidi jenis Pertalite di SPBU 14.211.237 Kabanjahe Tanah Karo, saat itu juga telah didapat 2 orang oknum sedang asik melangsir jerigen yang berisikan BBM bersubsidi jenis Bio Solar untuk dimuat ke dalam mobil damtruck, tepat pada Selasa (02/4/2024), sekira pukul 06.34 WIB.


"Iya bang ketika itu saat kami hendak mengisi BBM di SPBU Kabanjahe dengan nomor seri 14.211.237 di daerah kawasan Kabupaten Tanah Karo, kita telah mendapati temuan adanya dugaan penyalahgunaan BBM bersubsidi jenis Bio Solar. Adapun penyalahgunaan tersebut dilakukan melalui pembelian BBM subsidi jenis Bio Solar dengan menggunakan banyak memakai jerigen. Diduga keras hal ini tampaknya sudah sering terjadi yang dilakukan oleh para oknum-oknum jahat untuk kepentingan pribadi maupun bersama kelompok pengusaha ilegal," ungkap salah satu tim media, Mario Oktavianus Sinaga SH, kepada wartawan saat dikonfirmasi melalui telepon seluler via WhatsApp, Minggu (7/4/2024).


"Betapa tidak saat itu ketika kami menangkap basah aktivitas kedua orang oknum tersebut, yang salah satunya diduga sebagai pegawai Kecamatan dengan memakai jaket warna merah bertuliskan dibelakang jaket 'Kantor Camat Kabanjahe' merasa gugup dan salah tingkah. Dia bersama dengan rekannya satu lagi yang konon katanya sebagai sopir itu tampak kebingungan saat berhadapan dengan kami. Ketika sedang asyik memuat BBM subsidi jenis Bio Solar yang menggunakan banyak jerigen itu, saat itu pulaklah kami melihat secara langsung, ada terdapat sebanyak 8 jerigen besar yang sudah berisikan BBM bersubsidi jenis Bio Solar untuk dimuat ke dalam damtruck sebagai pengangkutan mereka. Kami menduga hal ini sudah sering terjadi dan terkesan diseptikan sebelumnya oleh pihak SPBU Kabanjahe tersebut. Dengan leluasa kedua oknum itu memuat sebanyak 8 jerigen berisikan BBM subsidi jenis Bio Solar itu ke dalam damtruck pengangkutan nya yang bermerek Isuzu 125 PS berwarna putih dengan plat nomor BH 8864 MV dan bertuliskan 'Gunung Mulia' berbentuk stiker di tampilan depan Damtruck itu," ujar Mario Sinaga menambahkan yang ketika itu turut didampingi oleh Alex Simatupang dan Wesly Nadapdap saat berada di lokasi.

Berdasarkan pantauan rekaman video yang didapat oleh awak media, tampak jelas terlihat bahwa saat tim media mempertanyakan secara langsung kepada yang bersangkutan (kedua oknum tersebut) terkait dengan perihal adanya dugaan penyalahgunaan pembelian BBM bersubsidi jenis Bio Solar yang menggunakan jerigen yang masing-masing berisikan 35 Liter per satu jerigen (total ada 8 jerigen), salah satu dari kedua oknum itu (pria yang memakai jaket warna merah) terkesan berdalih.


"Ada suratnya, kenapa rupanya, bayar ongkos kami simpang 4. Gak bisa kami rupanya buat tambahan nya buat cari ongkos. Tanya dulu apa itu, operator nya (pegawai SPBU Kabanjahe red) kami kan makan ongkos, gak ada duit aku bang, kami cuma makan ongkos," katanya.



Saat ditanyai oleh para tim media terhadap kedua oknum yang akan membawa BBM jenis Bio Solar tersebut, apakah memiliki surat izin perdagangan dari pihak Dinas Perdagangan Kabupaten Tanah Karo dan aturan pembelian BBM dengan menggunakan jerigen yang tidak diperbolehkan demi keamanan, kedua oknum itu bukannya menunjukkan surat izinnya justru malah terkesan berbelit-belit.


"Sama bang PB aja nanti kam ngomong, yang punya minyak ini," ucap salah satu oknum mafia minyak subsidi jenis Bio Solar berjaket warna merah bertuliskan dibelakang 'Kantor Kecamatan Kabanjahe' tersebut.


Setelah itu tak selang berapa lama, secara tiba-tiba pegawai SPBU 14.211.237 Kabanjahe Tanah Karo bernama Nail Ginting pun turut menghampiri tim media yang berada di lokasi SPBU. Adapun dirinya nimbrung, terkesan bukannya membantu menjawab dan berkomunikasi dengan baik terhadap tim media selaku social control, justru dirinya (Nail Ginting) malah terkesan arogan dan menantang pihak tim media yang ada di lokasi SPBU tersebut agar dipublikasikan.


"Bikin aja beritanya bang, gak pa-pa, korankan, korankan saja, bila perlu besar-besar dibuat yaa, itu kata bos. Apapun konsekuensinya pihak galon (SPBU 14.211.237 Kabanjahe) siap menanggung resikonya bilamana menyalahi," ucap Nail Ginting menantang, yang mengatasnamakan statement pemilik SPBU Kabanjahe Tanah Karo, Gideon Perangin-angin, kepada tim media di lokasi.


Parahnya lagi, seperti yang di katakan oleh beberapa orang yang hendak mengisi BBM pertalite pada kendaran roda dua maupun tiga di SPBU tersebut, saat mereka mengetahui para oknum ketika sedang memasukkan BBM ke jerigen tidak disertai dengan pengawasan yang ketat dari Pegawai SPBU. Pegawai yang bekerja di pompa Bio Solar itu malah asyik ngobrol-ngobrol dengan rekannya dan hanya melihat sekilas pada kru mobil pick up maupun damtruck yang sibuk memindahkan nojel dari satu jerigen ke jerigen lainnya.


“Apa diperbolehkan penjualan BBM dalam jumlah banyak seperti itu ya mas? Kalau tidak boleh, mengapa dibiarkan oleh para pegawai SPBU itu ya. Jika diperbolehkan, jelas hal itu sudah sangat mengganggu kenyamanan masyarakat umum pembeli BBM lainnya dengan menggunakan kendaraannya masing-masing,” ujar salah satu pelanggan SPBU yang enggan disebut namanya.


Kemudian para tim media mencoba untuk menjumpai Manager SPBU 14.211.237 Kabanjahe Tanah Karo diruangannya yang juga berada di lokasi SPBU tersebut, namun sayang Manager tidak sedang berada di tempat. Yang dijumpai tim media saat itu hanyalah seorang karyawan SPBU sebagai perwakilan Manager SPBU. Namun demikian tim media tetap mempertanyakan terkait dengan adanya dugaan penyalahgunaan penjualan BBM subsidi jenis Bio Solar dengan menggunakan banyak jerigen kepada karyawan SPBU tersebut. Alhasil karyawan SPBU itu hanya mengatakan ada suratnya akan tetapi tidak dapat menunjukkan surat yang dimaksud.


Tampak didalam bak mobil Damtruck berwarna Putih, sewaktu dimuat terdapat 8 jerigen yang sudah di isi BBM jenis Bio Solar dengan kapasitas 35 literan/satu jerigen sehingga total pembelian bisa mencapai 280 Liter. (Lamhot.S)